Posted by JMII e-Journal on 03.41
VIRTUAL TOUR GOFUN ENTERTAINMENT COMPLEX BOJONEGORO BERBASIS WEBSITE 360⁰
Mamay Syani, Firda Nur Istianah
Abstrak
Gofun Entertainment Complex Bojonegoro merupakan wisata
cayaha malam dengan konsep gemerlap lampu yang spektakuler yang berada
di Kabupaten Bojonegoro dengan luas 5.3 Ha dan terdapat banyak wahana
yang menarik. Data dari dinas pariwisata, wisatawan meningkat mualai
dari awal tahun 2016. Gofun menjadi salah satu wisata yang banyak
dikunjungi oleh masyarakat. Media yang digunakan untuk mempromosikan
Gofun Entertainment Complex adalah menggunakan media cetak maupun media
online, namun terbatas pada informasi letak wahana. Sebagian besar
masyarakat tidak mengetahui dengan pasti lokasi wahana yang ada di Gofun
sehingga saat memasuki wahana pengunjung harus melihat peta yang ada di
depan pintu masuk, kemudian harus berkeliling ke seluruh area. Untuk
memudahkan mengetahui letak wahana pengunjung tidak harus mengelilingi
Gofun. Dengan memanfaatkan teknologi virtual tour 360⁰ maka dibuatlah
aplikas virtual tour Gofun berbasisi website 360⁰. Pengolahan gambar
dilakukan dengan menggunakan Gear 360⁰ Action Director. Tidak hanya
dengan gambar dan video, dengan virtual tour ini masyarakat yang akan
berkunjung ke Gofun Entertainment Complex bisa mengetahui setiap letak
wahana yang ada di Gofun Entertainment Complex tersebut dengan view 360⁰
dengan mengakses websitenya. Dapat disimpulkan bahwa teknologi virtual
tour sangat membantu dalam memperlihatkan area wahana secara nyata serta
memberikan informasi dan mempermudah pengenalan wahana di Gofun
Entertainment Complex Bojonegoro terbukti dengan adanya hasil pengujian
User Acceptance Test (UAT) sistem ini bisa diterima dengan sangat baik
dengan persentase sebesar 81,5 %.
Kata Kunci: Gofun Entertainment Complex, Bojonegoro, Gear 360⁰ Action Director, Virtual Tour, Website
Abstract
Gofun
Entertainment Complex Bojonegoro is a night tour with a spectacular
sparkling light concept in Bojonegoro Regency with an area of 5.3
hectares and there are many interesting rides. Data from the tourism
office, the total of tourists are increasing from the beginning of
2016. Gofun become one of the tours that visited by many people. The
media that used to promote the Gofun Entertainment Complex is using
printed media and online media, but the information about location of
the vehicle is limited. Most people do not know the location of the
vehicle in Gofun so that when entering the vehicle, visitors must see
the map in front of the entrance, then have to travel around the area.
To make it easier to find out where the ride is, visitors do not have to
go around Gofun. By utilizing 360 virtual tour technology, Gofun's
virtual tour application is made in web-based. Not only with pictures
and videos, with this virtual tour, people who will visit the Gofun
Entertainment Complex can find out every location of the vehicle in the
Gofun Entertainment Complex with 360⁰ view, they only need to visit the
website. It can be concluded that virtual tour technology is very
helpful in showing the rides area in real time and providing information
and facilitating the introduction of rides at the Gofun Entertainment
Complex Bojonegoro as evidenced by the results of the User Acceptance
Test (UAT), this system can be received very well with a percentage of
81.5 %.
Keywords: Gofun Entertainment Complex, Bojonegoro, Virtual Tour, Website
2. Pendahuluan
Melalui laman web Dinas Kabupaten Bojonegoro diinformasikan bahwa pada tahun 2016 – 2017 angka kunjungan di 22 objek wisata di Bojonegoro mencapai angka 693.611 pengunjung dalam kurun waktu satu tahun. Pada tahun 2018 terdapat 22 wisata di Kabupaten Bojonegoro, salah satunya adalah Gofun Entertainment Complex Bojonegoro. Kehadiran objek wisata ini tentu menjadi hiburan yang menarik bagi warga Bojonegoro dan sekitarnya. Gofun entertainment complex, salah satu destinasi wisata berwahana pertama di Bojonegoro. Luas dari Gofun entertainment complex adalah 5,3 Ha, Gofun Entertainment Complex ini dimulai pukul 16.00 - 23.00 dengan wahana permainan yang cukup banyak. Media yang digunakan untuk mempromosikan Gofun Entertainment Complex adalah menggunakan website dan media sosial yang menampilkan informasi mengenai wista dengan foto.
Fasilitas untuk petunjuk arah pada wahana berupa peta, sehingga pengunjung kesulitan dalam mencari lokasi wahana serta informasi wahana yang kurang. Dengan memanfaatkan teknologi saat ini untuk menunjang promosi dan menambah fasilitas di Gofun entertainment complex maka perlu adanya virtual tour. Virtual tour dapat digunakan sebagai alat tele-tourism. Dengan dibuatnya virtual tour ini diharapkan dapat menunjang pihak pengelola dalam melakukan promosi wisata dan mempermudah pengenalan lokasi, sehingga para wisatawan yang ingin mencari informasi mengenai Gofun entertainment complex secara mendetail dapat mengakses website untuk menjelajahi wahana yang ada di Gofun. Tidak hanya dengan gambar dan video, dengan virtual tour ini pengunjung yang akan ke Gofun entertainment complex bisa mengetahui setiap letak wahana yang ada di Gofun entertainment complex tersebut dengan view 360⁰ sehingga lebih efektif dan mudah. Dengan latar belakang masalah tersebut penulis membuat penelitian dengan judul Virtual Tour Gofun Entertainment Complex Bojonegoro Berbasis Website 360⁰.
2. Landasan Teori
2.1 Virtual Tour
Virtual tour (VT) merupakan simulasi dari suatu lokasi, biasanya tersusun atas rangkaian gambar. Pengertian virtual tour juga serupa dengan pengertian Virtual Reality Photography” (VRP), “Immersive Photography” atau “Photo 360” VRP merupakan teknik untuk menampilkan sejumlah photo yang disambung sehingga berputar 360 derajat dan seamless (tidak terpotong), teknik ini sudah bisa diguankan untuk membuat virtual tour suatu lokasi. Pada paper yang lain virtual tour juga digabungkan dengan suara atau efek – efek dari suatu lokasi untuk meningkatkan kesan dari kondisi lokasi sesungguhnya. Maka dengan kata lain virtual tour merupakan perjalanan pada suatu lokasi di dunia maya, yang menyerupai lokasi real [1].
2.2 Website
Website adalah kumpulan kumpulan halaman web yang di dalamnya terdapat sebuah domain mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Jadi bisa dikatakan bahwa pengertian website adalah kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkani informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan melalui jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman website dengan halaman website lainnya disebut hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext [2].
2.3 Multimedia
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan dan mengkombinasikan teks, grafik, audio, dan video dengan links dan tools sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, menciptakan, dan berkomunikasi[3].
2.4 Kolor Panotour Pro 2.5
Aplikasi tur virtual profesional yang menyajikan dunia 360 derajat secara nyata dengan panorama dan transisi. Suara, Teks, Gambar Denah, Video, Map, dan beberapa fitur lain yang dapat dijelajahi dalam tur virtual [4].
2.5 Gear 360 Action Director
Aplikasi untuk mengedit gambar dari kamera 360 yang disediakan oleh Samsung yang dapat diunduh secara cuma - cuma. Aplikasi tersebut memiliki penggunaan yang cukup mudah, meskipun saat ini hanya dapat digunakan melalui OS Windows [5].
2.6 Pariwisata
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. [6].
2.7 Gofun Entertainment Complex
Gofun Entertainment Complex merupakan tempat wisata di Bojonegoro yang baru dibuka pada agustus 2016. wisata ini adalah wisata terbesar dan satu satunya di kabupaten Bojonegoro. Ada berbagai wahana dan pertunjukan yang isitimewa. 27 Area Ketangkasan, 10 Wahana Permainan, dan 5 wahana atraksi dengan area seluas %,3 Ha [7].
2.8 Multimedia Development Life Cyrcle
(MDLC)
Tahapan-tahapan dalam MDLC yang tersusun secara sistematis adalah sebagai berikut:
1. Konsep (Concept)
Tahap konsep merupakan tahap awal dalam siklus MDLC. Pada tahap konsep, dimulai dengan menentukan tujuan pembuatan apliaksi serta menentukan pengguna aplikasi tersebut. Pada penelitian ini, tujuan pembuatan aplikasi adalah membantu anak-anak dalam belajar mengenal lagu anak-anak menggunakan sebuah aplikasi multimedia.
2. Perancangan (Desain)
Konsep yang sudah matang akan memudahkan dalam menggambarkan apa yang harus dilakukan. Tujuan dari tahap perancangan adalah membuat spesifikasi secara terperinci mengenai arsitektur proyek, tampilan dan kebutuhan material proyek, serta gaya. Tahap ini menggunakan storyboard untuk menggambarkan rangkaian cerita atau deskripsi tiap scene sehingga dapat dimengerti oleh pengguna, dengan mencantumkan semua objek multimedia dan tautan ke scene lain.
3. Perancangan (Desain)
Konsep yang sudah matang akan memudahkan dalam menggambarkan apa yang harus dilakukan. Tujuan dari tahap perancangan adalah membuat spesifikasi secara terperinci mengenai arsitektur proyek, tampilan dan kebutuhan material proyek, serta gaya. Tahap ini menggunakan storyboard untuk menggambarkan rangkaian cerita atau deskripsi tiap scene sehingga
dapat dimengerti oleh pengguna, dengan mencantumkan semua objek multimedia dan tautan ke scene lain.
4. Pembuatan (Assembly)
Tahap assembly adalah tahap pembuatan keseluruhan bahan multimedia. Aplikasi yang akan dibuat didasarkan pada tahap design, seperti storyboard. Tahap ini biasanya menggunakan perangkat lunak authoring, seperti Macromedia Director ataupun Adobe Flash.
5. Pengujian (Testing)
Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pembuatan aplikasi multimedia sesuai dengan rencana. Ada dua jenis pengujian yang digunakan, yaitu pengujian alpha dan pengujian beta. Pengujian alpha seperti penampilkan tiap halaman, fungsi tombol serta suara yang dihasilkan. Jika ada malfunction maka aplikasi akan segera diperbaiki. Jika telah lolos dalam pengujian alpha maka akan dilanjutkan dengan pengujian beta. Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh pengguna, dengan membuat kuisioner tentang aplikasi yang dibuat.
6. Distribusi (Distribution)
Tahap ini adalah tahap terakhir dalam siklus pengembangan multimedia. Pendistribusian dapat dilakukan setelah aplikasi dinyatakan layak pakai. Pada tahap ini, aplikasi akan disimpan dalam suatu media penyimpanan seperti CD, perangkat mobile atau situds web. Jika media penyimpanan tidak cukup untuk menampung aplikasinya, kompresi terhadap aplikasi tersebut akan dilakukan. Tahap evaluasi termasuk ke dalam tahap ini. Adanya evaluasi sangat dibutuhkan untukpengembangan produk yang sudah dibuat sebelumnya agar menjadi lebih baik [8].
2.9 Unified Modeling Language (UML)
Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung [9].
4. Analisi Dan Perancangan
3.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis metode yang berjalan pada saat ini, pengunjung mendapatkan informasi mengenai wahana yang ada di Gofun Entertainment Complex melalui website dan untuk mengetahui lokasi wahana terdapat denah di dalam area Gofun Entertainment Complex. Metode ini berjalan dengan kurang baik, apalagi untuk mendapatkan infromasi efektif mengenai wahana secara nyata yang belum disediakan oleh pihak Gofun Entertainment Complex, sehingga untuk melihat lokasi wahana harus datang ke Gofun Entertainment Complex. Berikut ini adalah sistem yang sedang berjalan seperti terlihat pada gambar.
Gambar 3. 1 Sistem Yang Sedang Berjalan
3.2 Analisis Sistem Yang Akan
Dikembangkan
Metode yang dikembangkan yaitu virtual tour berbasis website, dimana dengan adanya virtual tour ini dibuatlah media informasi untuk mengetahui wahana dan fasilitas Gofun Entertainment Complex dengan teknik VRP panorama 360˚ disajikan secara interaktif. Dengan ada nya virtual tour ini, yang ingin mengetahui tentang wahana dan fasilitas bisa langsung mengakses website virtual tour Gofun Entertainment Complex. Berikut adalah sistem yang akan dikembangkan seperti terlihat pada gambar
Gambar 3. 2 Sistem Yang Akan Dikembangkan
3.3 Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem ini, penulis menggunakan alat bantu untuk pembuatan sistem berupa Unified Modelling Langguange (UML) yang terdiri dari use case diagram, activity diagram untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem.
3.4.1 Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case diagram mempresentasikan pada interaksi antara user dengan sistem dan merupakan saran komunikasi dengan pengguna akhir yang akan mendapatkan pemahaman baik tentang sistem yang akan dibuat. sistem yang akan dikembangkan seperti terlihat pada gambar Gambar3.3.
Gambar 3. 3 Use Case Diagram Aplikasi Virtual
3.4.2 Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan aliran dari suatu aktifitas dalam sebuah interaksi antara user terhadap aplikasi. Activity diagram pada saat user membuka website kemudian pilih “mulai tur virtual” start akan menampilkan halaman virtual tour Gofun Entertainment Complex. Perencanaan activity diagram seperti pada gambar 3.4
Gambar 3. 4 Activity Diagram Membuka Virtual Reality
3.4.3 Sequance Diagram
Sequance diagram digunakan menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan di sekitar sistem digunakan untuk menggambarkan skenario virtual tour Gofu Entertainment Complex. Sequance diagram pada saat user membuka website kemudian akan menampilkan halaman website utama. Terdapat dua pilihan informasi dan Mulai Tur Virtual.
Gambar 3. 5 Squance Diagram Membuka Website Virtual Tour
3.4.4 Perancangan User Interface
Berikut ini adalah rancangan user interface halaman panorama yang akan diterapkan untuk virtual tour.
Gambar 3. 6 Tampilan Website
4. Implementasi Dan Pengujian
4.1 Implementasi
Setelah melakukan analisis dan perancangan proses selanjutnya yaitu melakukan dalam beberapa tahap di antaranya berupa persiapan, perangkat pendukung, dan implementasi sistem sebagai hasil dari implementasi yang telah dibuat dan sebagai tahap akhir adalah pengujian sistem. Dalam pembutan aplikasi, diperlukan keras yaitu personal computer dan perangkat lunak (software) digunakan.
4.2 Implementasi Tampilan Aplikasi
Implementasi tampilan halaman user membuka broswer dan mengetikan alamat atau domain virtual tour maka tampilan utama yang muncul adalah halaman utama Gofun Entertainment Complex dalam bentuk website pilih “mulai tur virtual” untuk menjalankan aplikasi.
Gambar 4.1 Tampilan Website Virtual Tour Gofun
Ketika user memilih menekan butto about me maka muncul informasi pembuat lebih lengkap. Untuk kembali ke halaman utama user dapat memilih gambar logo Gofun.
Gambar 4. 2 Tampilan Informasi
Kemudian jika user memilih “mulai tur virtual” membuka broswer tour maka tampilan utama yang muncul adalah halaman logo splash screen virtual tour.
Gambar 4.3 Halaman Splash Screen Virtual Tour
Setelah splash screen muncul maka masuk pada halaman depan Gofun Entertainment Complex Bojonegoro, tampil halaman virtual tour dan akan mendengarkan informasi melalui suara. User dapat memilih bagian menu gambar untuk menuju area yang langsung ingin dituju. setelah itu user dapat mengarahkan kursor ke icon fitur panah yang berfungsi sebagai hyperlink untuk menuju ketampilan halaman selanjutnya. Logo Gofun berfungsi untuk kembali ke laman web utama.
Gambar 4. 4 Panorama Halaman Gofun
Ketika user memilih icon map maka akan muncul gambar Map Gofun Entertainment Complex.
Gambar 4. 5 Gofun Map
5. Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
4. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian pada sistem maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya:
5. Masyarakat yang awalnya mendapatkan informasi melalui media sosial dan website dengan menampilkan gambar dan video dengan adanya Virtual Tour Gofun Entertainment Complex Bojonegoro Masyarakat yang akan berkunjung ke Gofun Entertainment Complex Bojonegoro menjadi lebih mudah, efektif dan membantu pengenalan lokasi wahana.
6. Dalam perancangan Virtual Tour Gofun Entertainment Complex Bojonegoro berbasis website 360⁰ menggunakan metode Multimedia Development Life Cyrcle (MDLC), dengan tahapan concept, design, material collecting, assemby, testing dan distribution. Dengan hasil pengujian tersebut virtual tour yang dihasilkan sudah sesuai dengan rancangan yang dibuat.
7. Implementasi Gofun Entertainment Complex berbasisi Website 360⁰ menampilkan view 360 ⁰ yang dapat diterima oleh masyarakat dengan baik terbukti dengan adanya hasil User Aycceptance Test (UAT) sistem ini bisa diterima dengan sangat baik dengan persentase sebesar 81,5%.
5.2 Saran
Adapun saran-saran untuk pengembangan virtual tour Gofun Entertainment Complex ini kedepannya antara lain:
1. Virtual tour 360 perlu dikembangankan lagi dengan menambahkan seluruh area Gofun Entertainment Complex termasuk area parkir.
2. Virtual tour 360˚ dapat dikembangkan dengan menambahkan virtual reality.
3. Virtual tour 360˚ dapat dikembangakan dalam bentuk aplikasi android.
6. Referensi
[1]. Ngurah, G., & Nata, M. (2017). Aplikasi Virtual Tour Guide Sebagai Promosi Pariwisata Bali. Jurnal Sistem Dan Informatika, 1(1), 73–79.
[2]. Isa, I. G. T., & Hartawan, G. P. (2017). Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia). Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, 5(10), 139–151.
[3]. P Umafagur, F., Sentinuwo, S. R., & Sugiarso, B. A. (2016). Implementasi Virtual Tour Sebagai Media Informasi Daerah ( Studi Kasus : Kota Manado ), 9(1).
[4]. Zulmi, A. N., & Fadlilah, U. (2016). Aplikasi Pengenalan Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Virtual Reality 360 Derajat, 17(02), 21–28..
[5]. Fahrudin, A. N., & Fadlilah, U. (2016). Aplikasi Pengenalan Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Virtual Reality 360 Derajat, 17(02), 21–28. Komputer, W. (2009). Panduan Praktis Pengolahan Audio Digital dengan Adobe Audition.
[6]. Republik Indonesia. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata (2009).
[7]. Gofun Bojonegoro. (2017). Gofun Wisata Cahaya Malam Terbesar di Bojonegoro. Retrieved from Gofun Wisata Cahaya Malam Terbesar di Bojonegoro.
[8]. Nurajizah, S. (2016). Implementasi Multimedia Development Life Cycle Pada Aplikasi Pengenalan Lagu Anak-Anak. Prosisko, 3(2), 14–19.
[9]. Shalahuddin, M., & Rosa, A. . (2016). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.